Sejarah Sekolah

SMA Negeri 4 DKI Jakarta Banda Aceh yang  terletak di Jalan Panglima Nyak Makam Kota Baru Banda Aceh sebelumnya dipersiapkan sebagai Sekolah Menengah Pembangunan Persiapan (SMPP) Negeri Banda Aceh. Sekolah ini telah aktif sejak 1 Januari 1974.

Setelah 11 tahun berjalan, SMPP berubah menjadi SMA Negeri 5 Banda Aceh pada 9 Oktober 1985. Selanjutnya tanggal 2 Mei 1997 secara resmi diubah menjadi SMA Negeri 4 Banda Aceh.

Saat tsunami melanda Kota Banda Aceh, sekolah ini turut tergenang air. Tepatnya 21 September 2006, SMA 4 Banda Aceh mendapat bantuan dana dari masyarakat DKI Jakarta untuk membangun gedung baru. Usai pembangunan itu, SMA 4 Banda Aceh kemudian diganti namanya menjadi SMA Negeri 4 DKI Jakarta Banda Aceh yang diresmikan Gubernur DKI Jakarta, Sutiyoso.

Sekolah ini memiliki lahan seluas 11.419 meter bujursangkar. Sementara luas bangunannya mencapai 3.667 meter bujursangkar.

Di SMA Negeri 4 Jakarta memiliki dua jurusan yaitu IPA dan IPS. Sekolah yang terletak tak jauh dari Kantor Gubernur Aceh tersebut memiliki fasilitas laboratorium yang lengkap. Diantaranya Laboratorium Kimia, Fisika, Bahasa dan Komputer. SMA ini juga memiliki program ekstrakurikuler seperti OSIS, FKRM, PMR dan Karisma.

Sekolah berakreditasi A ini memiliki visi mewujudkan sekolah yang bersih, indah, dan nyaman serta mampu menghasilkan lulusan yang berilmu, cerdas, terampil dan berakhlak mulia.

Sekolah ini memiliki misi meningkatkan proses pembelajaran yang bermutu, meningkatkan prestasi dan kreativitas siswa di bidang ekstrakurikuler bernuansa Islami, mengembangkan kegiatan pembelajaran berbasis IT, mengembangkan teknologi informasi dan komunikasi dalam manajemen administrasi sekolah, dan meningkatkan etos kerja dengan penuh semangat, disiplin, ikhlas dan bertanggung jawab. Sekolah ini juga melaksanakan program 6-K (Keamana, Ketertiban, Kebersihan, Keindahan, Kekeluargaan, Kerindangan).

SMA Negeri 4 DKI Jakarta kota Banda Aceh telah meraih sejumlah prestasi, baik di tingkat kota maupun provinsi. Alumni sekolah menengah ini telah tersebar ke berbagai perguruan tinggi di Indonesia.